Sunday, February 10, 2013

Otaku

Otaku



Otaku (おたく) adalah istilah bahasa Jepang yang digunakan untuk menyebut orang yang betul-betul menekuni hobi atau kata ganti orang kedua yang paling sopan dalam bahasa Jepang baku, setara dengan kata "Anda" dalam bahasa Indonesia.
Sejak paruh kedua dekade 1990-an, istilah Otaku mulai dikenal di luar Jepang untuk menyebut penggemar berat subkultur asal Jepang seperti anime dan manga, bahkan ada orang yang menyebut dirinya sebagai Otaku.

Etimologi

Istilah otaku kemungkinan besar berasal dari percakapan antar penggemar anime yang selalu menyapa lawan bicara dengan sebutan Otaku (お宅 Anda) yang merupakan bentuk paling sopan untuk kata ganti orang kedua dalam bahasa Jepang. Pada perkembangan selanjutnya, istilah otaku ditulis dengan aksara katakana otaku (オタク) atau wotaku (ヲタク) untuk membedakan istilah slang dengan kata ganti orang kedua dalam bahasa Jepang baku.

Sejarah


Di awal dekade 1980-an sudah ada istilah slang bernada sumbang byōki (ビョーキ "sakit") yang ditujukan kepada penggemar berat lolicon, manga dan dōjin manga. Istilah byōki sudah sering muncul dalam dōjinshi sampai ke anime dengan peran utama anak perempuan seperti Minky Momo.
Istilah otaku pertama kali diperkenalkan oleh kolumnis Nakamori Akio dalam artikel “Otaku”no Kenkyū (おたくの研究 Penelitian tentang Otaku) yang dimuat majalah Manga Burikko. Dalam artikel yang dimuat bersambung dari bulan Juni hingga Desember 1983, istilah otaku digunakan untuk menyebut penggemar berat subkultur seperti anime dan manga.
Pada waktu itu, masyarakat umum sama sekali belum mengenal istilah otaku. Media massa yang pertama kali menggunakan istilah otaku adalah radio Nippon Broadcasting System yang mengangkat segmen Otakuzoku no jittai (おたく族の実態 situasi kalangan otaku) pada acara radio Young Paradise. Istilah Otakuzoku (secara harafiah: suku Otaku) digunakan untuk menyebut kalangan otaku, mengikuti sebutan yang sudah ada untuk kelompok anak muda yang memakai akhiran kata "zoku," seperti Bōsōzoku dan Takenokozoku.
Pada perkembangan selanjutnya, sebutan otaku digunakan untuk pria lajang yang mempunyai hobi anime, manga, idol, permainan video, dan komputer pribadi tanpa mengenal batasan umur. Istilah otaku juga banyak dipakai untuk menyebut wanita lajang atau wanita sudah menikah yang membentuk kelompok sedikit bersifat "cult" berdasarkan persamaan hobi. Kalangan yang berusia 50 tahun ke atas yang merupakan penggemar berat high culture atau terus mengejar prestasi di bidang akademis jarang sekali dan hampir tidak pernah disebut otaku.
Istilah "otaku" dalam arti sempit awalnya hanya digunakan di antara orang-orang yang memiliki hobi sejenis yang membentuk kalangan terbatas seperti penerbitan Dōjinshi. Belakangan ini, istilah otaku dalam arti luas sering dapat mempunyai konotasi negatif atau positif bergantung pada situasi dan orang yang menggunakannya. Istilah otaku secara negatif digunakan untuk penggemar fanatik suatu subkultur yang letak bagusnya tidak bisa dimengerti masyarakat umum, atau orang yang kurang mampu berkomunikasi dan sering tidak mau bergaul dengan orang lain. Otaku secara positif digunakan untuk menyebut orang yang sangat mendalami suatu bidang hingga mendetil, dibarengi tingkat pengetahuan yang sangat tinggi hingga mencapai tingkat pakar dalam bidang tersebut.
Sebelum istilah otaku menjadi populer di Jepang, sudah ada orang yang disebut "mania" karena hanya menekuni sesuatu dan tidak mempunyai minat pada kehidupan sehari-hari yang biasa dilakukan orang. Di Jepang, istilah otaku sering digunakan di luar konteks penggemar berat anime atau manga untuk menggantikan istilah mania, sehingga ada istilah Game-otaku, Gundam-otaku (otaku mengenai robot Gundam), Gunji-otaku (otaku bidang militer), Pasokon-otaku (otaku komputer), Tetsudō-otaku (otaku kereta api alias Tecchan), Morning Musume-otaku (otaku Morning Musume alias Mō-ota), Jani-ota (otaku penyanyi keren yang tergabung dalam Johnny & Associates).
Secara derogatif, istilah otaku banyak digunakan orang sebagai sebutan bagi "laki-laki dengan kebiasaan aneh dan tidak dimengerti masyarakat umum," tanpa memandang orang tersebut menekuni suatu hobi atau tidak. Anak perempuan di Jepang sering menggunakan istilah otaku untuk anak laki-laki yang tidak populer di kalangan anak perempuan, tapi sebaliknya istilah ini tidak pernah digunakan untuk perempuan. Berhubung istilah otaku sering digunakan dalam konteks yang menyinggung perasaan, penggunaan istilah otaku sering dikritik sebagai praduga atau perlakuan diskriminasi terhadap seseorang.
Otaku juga identik dengan sebutan Akiba Kei yang digunakan untuk laki-laki yang berselera buruk dalam soal berpakaian. Sebutan Akiba Kei berasal dari gaya berpakaian laki-laki yang lebih suka mengeluarkan uang untuk keperluan hobi di distrik Akihabara, Tokyo daripada membeli baju yang sedang tren. Sebutan lain yang kurang umum untuk Akiba-Kei adalah A-Boy atau A-Kei, mengikuti istilah B-Boy (B-Kei atau B-Kaji) yang sudah lebih dulu ada untuk orang yang meniru penampilan penyanyi hip-hop berkulit hitam.

Generasi otaku di Jepang



  • Otaku generasi pertama (kelahiran paruh pertama tahun 1960-an)
Otaku generasi pertama dibesarkan sebagai penggemar fiksi sains di saat masyarakat umum masih mengganggap anime sebagai konsumsi anak-anak. Gekiga yang dimaksudkan sebagai bacaan orang dewasa lalu mulai dikenal secara luas. Otaku generasi pertama juga mulai ikut-ikutan membaca Gekiga. Di Jepang, generasi kelahiran tahun 1960-an disebut generasi Shinjinrui (Generation X) yang sewaktu kecil takjub dengan monster yang bisa berubah bentuk dan menyenangi Tokusatsu.
  • Otaku generasi II (kelahiran sekitar tahun 1970-an)
Di masa kecil membaca Space Battleship Yamato, Mobile Suit Gundam yang nantinya menjadi bekal penting untuk menjadi otaku. Masyarakat Jepang mulai menerima kehadiran otaku. Sebagian otaku generasi II tidak bisa membedakan antara dunia fiksi sains dengan alam nyata, misalnya Gundam-otaku (Gun-ota). Permainan video dekade 1980-an juga menjadi kegemaran otaku generasi II. Pada saat yang sama, masyarakat mulai menaruh praduga terhadap otaku akibat kasus pembunuhan heboh dengan pelaku seorang otaku. Di kalangan anak sebaya, otaku mulai mendapat perlakuan diskriminasi.
  • Otaku generasi III (kelahiran sekitar tahun 1980-an)
Di masa kecil membaca Neon Genesis Evangelion, otaku generasi III sekarang menjadi inti gerakan Sekai Kei. Anak-anak dari otaku generasi I mulai menjadi otaku sehingga citra negatif otaku semakin berkurang dan otaku hanya dianggap sebagai salah satu hobi. Di kalangan otaku generasi III, kecenderungan Moé sudah menjadi istilah yang disepakati bersama, sekaligus sebagai prinsip dan tujuan. Otaku generasi III makin tenggelam di dalam dunia yang digambarkan manga, dan bahkan sampai menyenangi high culture yang ada di dalamnya.

sumber : wikipedia

Wotagei


Wotagei (ヲタげい) atau otagei (オタ芸, オタげい) adalah sorakan atau gerakan tari khas yang dilakukan oleh penggemar ketika menonton konser-konser idola Jepang .
Wotagei adalah bentuk memberikan dukungan dalam acara-acara yang dilangsungkan oleh idola atau seiyu. Kata wotagei atau otagei merupakan singkatan dari aidoru [w]otaku no gei (geiberarti seni).
Melakukan wotagei disebut utsu (打つ). Ada beberapa jenis gerakan wotagei. Bertepuk tangan menurut irama di atas kepala sambil melompat di tempat menghadap ke kiri dan kanan, berputar-putar disebut mawari (マワリ). Kedua belah lengan diacungkan ke atas dan siku ditarik ke dalam berulang-ulang disebut romansu (ロマンス). Bertepuk tangan tiga kali prok, prok, prok, lalu bersorak hyuu... disebut PPPH. Ada pula gerakan yang inspirasinya berasal dari tari kecak di Bali. Pada gerakan yang disebut kecak, sambil postur tubuh direndahkan, kedua belah lengan diangkat dan ditarik secara berulang-ulang ke depan ke arah idola di panggung.
Memberikan dukungan kepada penyanyi idola di panggung dengan cara bersorak bersama sesuai dengan irama lagu sudah dilakukan pada tahun 1970-an atau 1980-an oleh barisan penggemar setia para idola yang disebut shin-ei tai (親衛隊 barisan pengawal). Memasuki abad ke-21, beberapa gerakan ditambah sehingga menjadi bermacam-macam, dan dikenal secara luas sebagai wotagei setelah dibawakan dalam konser-konser Hello! Project serta berbagai unit idola yang tergabung di dalamnya. Dalam acara varietas Guru Guru Dokan "Atarashii Nami o Sagashite" di Fuji Television, wotagei diangkat pertama kali sebagai topik bahasan. Anggota tim sepak bola J. League, Kawasaki Frontale melakukan wotagei versi Kawasaki Frontale di hadapan penonton. Mereka menyebutnya sebagai ntagei (ンタ芸) (dari kata frontale + gei) pada acara hari berterima kasih kepada penggemar tahun 2007. Setelah diliput media massa, keberadaan wotagei diketahui secara luas oleh masyarakat umum di Jepang. Selain itu ada pertunjukan live yang diadakan secara khusus untuk mempertunjukkan wotagei. Meskipun demikian, wotagei juga dikecam sebagai "'Tindakan gangguan' yang dilakukan atas nama wotagei". Semuanya disebabkan sebagian penonton yang melakukan wotagei akhirnya menjadi lupa diri. Mereka tidak menghormati hak penonton lain, dan datang ke konser semata-mata untuk melakukan otagei. Pendapat publik akhirnya terbagi dua, pihak penentang dan pihak pendukung wotagei sebagai cara memberi dukungan. Di beberapa konser, memberi dukungan kepada idola dengan melakukan wotagei secara keterlaluan sudah dilarang.
Partisipasi penonton sangat penting dalam konser grup idola Jepang. Wotagei menambah semarak konser dan membangun rasa kebersamaan antara penonton dan idola di atas panggung, serta sesama rekan wota.
Mix (ミックス mikkusu) adalah sorakan beramai-ramai penonton pada konser idola, termasuk pada konser AKB48 dan grup-grup saudara kembarnya. Meskipun sering diragukan sebagai bagian dari wotagei, mix termasuk salah satu dari banyak unsur wotagei. Mix sudah dikenal di kalangan wota pada akhir 1990-an, termasuk di konser Z-1 dan kemudian Hello! Project. Kata-kata mix yang disorakkan seragam dan ada standarnya.
Mix disorakkan sewaktu overture, intro (awal lagu), dan sewaktu tempo lagu melambat. Mix berakhir sebelum idola mulai menyanyi. Mix tidak dilakukan untuk lagu bertempo pelan, sedih, atau balada. Pada lagu yang dimulai secara tiba-tiba seperti "Heavy Rotation", mix ditunda hingga interlude (bagian instrumental).
Ada beberapa variasi mix yang dikenal kalangan wota. Berikut ini adalah mix standar untuk wota AKB48 dan grup-grup saudara kembarnya:
"Aaaa... Yossha Ikuzo! Taiga, Faiya, Saiba, Faiba, Daiba, Baiba, Jya, Jya!" (あ~ よっしゃいくぞー!タイガー、ファイヤー、サイバー、ファイバー、ダイバー、バイバー、ジャージャー Aaaa... Yossha Ikuzo! Tiger, Fire, Cyber, Fiber, Diver, Viber, Jya Jya!)
Aaaa... Yossha Ikuzo! ("Ayo mulai!") adalah komando untuk memulai sorakan, diikuti pelafalan bahasa Jepang untuk kata-kata bahasa Inggris, TigerFireCyberFiberDiver, dan Viber. Alasan kata-kata tersebut dipilih juga tidak diketahui pasti.
Ada pula variasi mix yang menggunakan kata-kata asli bahasa Jepang (Japanese Mix) dan mix dari bahasa Ainu (Ainu Mix), atau campuran dari standar, Jepang, dan Ainu. Kata-kata bahasa Jepang atau bahasa Ainu yang dipakai merupakan terjemahan dari TigerFire, dan seterusnya.
Ada berbagai penjelasan tentang asal usul mix, namun semuanya simpang siur bagaikan legenda urban. Mix seperti halnya wotagei diperkirakan berawal dari reaksi spontan atau partisipasi penonton di konser idola Jepang.

sumober : wikipedia.org

Friday, February 8, 2013

Web JKT48 karya Faiz Aprilian

Di sini gw mau nunjukin salah satu web karya sendiri. Berhubung masih newbie gomen klo jelek... hehehe.. :)



Ini cuman screenshotnya doang. Jika mau tau lebih lanjut hubungi :

Fb : faizaprilian@yahoo.com
Twitter : @Faiz_Aprilian
Email : faizaprilian@gmail.com

APA ARTI WOTA?


PERHATIAN: BACA SETIAP PARAGRAF DENGAN BAIK, JANGAN SKIM & SCAN ATAUPUN DI SKIP. 

Akhir-akhir ini suka ada salah paham bahwa “wota” itu adalah nama khusus fans JKT48. Kenyataannya bukan begitu lho.. Disini saya akan mencoba menjelaskan asal-usul dan arti kata wota. :)
Sebelumnya saya perlu bilang bahwa yang saya tulis di bawah ini adalah berdasarkan dari pengalaman dan informasi yang saya punya. Karena hal ini bersifat kultural jadi kadang agak susah untuk cari sumber atau bukti yang konkrit tentang ini. Kalau ada hal yang dirasa salah atau perlu ditambahkan, sampaikan dengan jelas dan informatif pada kolom komentar di bawah.
Selain itu, artikel ini memang bermaksud untuk membedakan antara wota dan fans, tapi TIDAK bermaksud untuk mendiskriminasi. Wota itu mestinya co-exist dengan fans dan yang bisa menentukan apakah seseorang itu wota atau tidak hanya diri sendiri. Jangan menindas orang lain dan menilai bahwa mereka hanya newbie. Semua pendukung JKT48, ataupun grup idol lain pada umumnya, mestinya akur dan membuka pintu lebar-lebar untuk pendukung baru. Ingat semua orang itu awalnya pasti Beginner. Jadi tolong simak artikelnya baik-baik dan camkan bahwa artikel ini hanya bersifat informatif.

OTAKU

Sebelum membahas wota, mari kita lihat apa arti kata Otaku. Disini saya akan mengutip kata-kata Shokotan dari video berikut.

Otaku(オタク)dulu itu konotasi-nya negatif, sering di gambarkan sebagai orang anti-sosial yang ga pernah keluar rumah, tapi seiring waktu konotasi nya berubah dan Otaku ditulis sebagai wotaku(ヲタク)(dibaca “Ootaku”) untuk membedakan dari konotasi Otaku yang dulu. Wotaku(ヲタク)juga bisa disebut wota(ヲタ)(dibaca “Oota).
Definisi Otaku adalah “orang yang punya dedikasi tinggi terhadap hobby-nya”.
Disitu juga di sebutkan bahwa otaku adalah subculture yang umumnya mengarah pada penggemar anime dan manga, tapi walaupun begitu ada juga berbagai jenis otaku yang lain, tergantung bidang apa yang mereka dalami. Contohnya adalah Manga wota, Seiyuu(voice actress) wota, Idol wota, Maid wota, Train wota, Figure wota, Anime wota, dll.
Dari sini muncul adaptasi/nama lain dari nama-nama wota tersebut. Contohnya: Anime wota -> Aniwota, Maid wota -> Maidsuki. Nah, untuk Idol wota, proses-nya sendiri saya kurang tau, tapi sekarang  kata “wota” sendiri itu identik dengan Idol wota.

WOTA

Lalu apa arti kata Wota?
Mereka adalah orang-orang yang mempunyai dedikasi tinggi untuk mendukung dan mengikuti perkembangan idol-idol mereka. Antusiasme dan obsesi yang mereka punya lebih tinggi dari fans.
Dibawah ini ada contoh-contoh aktifitas/karakteristik/barang yang akan ditemukan pada seorang wota. Ini hanya contoh yang saya berikan untuk menunjukan lebih jelas tentang antusiasme dan obsesi yang para wota punya, dan ini BUKAN sebagai acuan pasti untuk menentukan apakah seseorang itu wota:
1. Punya lagu-lagu Idol.
2. Punya poster Idol.
3. Melakukan teriakan-teriakan dan gerakan-gerakan khusus (chants & wotagei) ketika menonton performance. (Info lebih lanjut disini.)
4. Memakai kaos bergambar Idol.
5. Pergi ke event-event tertentu untuk mendukung Idol-nya.
Malah, kalau mau contoh yang lebih ekstrim lagi, ada wota yang buat kue ulang tahun untuk ultah Idolnya dan merayakannya sendiri. Dekorasi nuansa Idol di mobil ataupun kamar juga bisa digunakan sebagai contoh. Koleksi barang-barang yang berbau Idol juga bukan hal yang jarang.


Lalu gimana caranya tau saya seorang Wota?
Karena wota ini sifatnya kultural susah untuk bisa kasih klasifikasi yang akurat. Jadi yang bisa menentukan seseorang itu wota atau nggak hanya diri sendiri. Jangan percaya penilaian orang lain dan juga jangan menilai orang lain. Yang tau seberapa besar dukungan seseorang terhadap si Idol hanya orang itu sendiri. Kalau memang perasaan itu sudah masuk dalam tingkat wota maka orang itu seorang wota.
Saya merasa diri saya wota tapi minder banyak sepuh yang udah jadi wota dari dulu
Jangan merasa terintimidasi sama wota yang lebih berpengalaman, atau lebih punya banyak barang barang Idol. Yang penting itu perasaan-nya, kalau soal merchandise dancollectibles itu sesuai budget aja. Ingat semua orang itu awal-nya Beginner.
Saya fans gimana dong?
Jangan berhenti dukung grup Idol yang kalian suka. Walaupun ada wota bukan berarti pendukung suatu grup idol itu 100% wota. Sebagai sesama penggemar kita harus co-exist dan saling menghormati.
Nama fans JKT48 apa dong?
Untuk grup idol, pada umumnya ga ada nama khusus untuk fans. Fans ya ‘fans’. Karena itu fans JKT48 ya disebut ‘fans’. Wota pun kalau diartikan secara dasar ya ‘fans’ juga.
Ada form daftar jadi “Wota Official” di link ini, apaan tuh?
Nah, ini salah satu alasan kenapa saya bikin artikel ini. Hal ini mungkin terjadi karena salah paham bahwa ‘wota’ itu nama fansclub JKT48. Setelah baca artikel ini, pasti sekarang udah tau kan bahwa faktanya itu ga ada yang namanya wota resmi atau daftar-daftaran untuk jadi wota.  Disitu bahkan bawa nama official dan nama saya sendiri. Perlu diingat saya tidak ada hubungannya sama form daftar itu dan si pembuat memakai nama saya tanpa ijin. Ingat juga bahwa ngaku-ngaku official itu tidak baik ya!



Sebagai penutup, saya mau tekankan bahwa artikel ini sifatnya informatif. Saya hanya ingin meluruskan salah paham bahwa “wota” itu nama khusus fans JKT48. Saya juga ingin mencegah orang-orang untuk memberi label ‘wota’ pada dirinya tanpa tau arti sebenarnya. Tidak semua orang anggap menjadi wota itu sesuatu yang baik, karena itu sebelumnya ada baiknya untuk tau makna-nya.
Ingat sekali lagi bahwa artikel ini memang membedakan, tapi tidak mendiskriminasi. Sebagai sesama pendukung JKT48 baik wota maupun fans harus sailng menghormati. Jangan memaki fans baru karena mungkin saja di masa depan dia akan jadi pendukung setia. Selalu buka pintu yang lebar dan sambut fans-fans baru dengan baik. Dukung terus JKT48 dan sekali lagi ingat kalau semua itu dimulai dari Beginner!

sumber : jkt48.org

Penyebutan A-ni-me di mata masyarakat Indonesia


Ah..untuk jurnal yang satu ini jangan terlalu diperhatikan,cuman sebagian dari celotehan suara hati gw yang gw pikir mungkin bisa dijadikan bahan :D *karena masih ada hubungan* Tidak sepanjang review sih, pendek kok :D
Pertama, gw langsung ke pokok permasalahan yakni :
Bagaimana orang tua kalian (yah pokoknya yang tidak tahu anime) menyebutkan ‘anime’. Pastinya commonly kata yang digunakan adalah Kartun Jepang kan ? .Apa tanggapan kalian tentang ini ? bagi para Otaku terutamanya pasti (Gw yakin) tidak terima akan penyebutan ‘kartun’kan? karena kita tahu kalau Anime  dan kartun adalah hal yang sangat beda.

Lebih jelasnya ialah, Anime itu adalah hasil animasi jepang,sedangkan Kartun , seperti yang kita tahu, beraliran barat. Dimana kalau kartun warna karakter kebanyakan satuan (dalam arti tidak ada shadingan) dan bentuk karakter kebanyakan bukan manusia ,lebih difokuskan kepada binatang .
Sangat disayangkan bukan? kalau dimata orang tua anime dan kartun barat memilik arti yang sama,padahal jelas-jelas perbedaannya sangat jauh ,dan gw rasa ini merupakan sisi yang buruk. Dimana karena menurut mereka sama,maka mereka akan melarang,berpikir negatif saat anak mereka (yang sudah dewasa) menonton,Padahal anime banyak sisi baiknya :D (tergantung anime apa dulu~jangan hentai XD). Nah kalau menurut kalian sendiri gimana? :D

Sumber : remichan.wordpress.com

Untungnya jadi Otaku di Indonesia



Ada banyak dari para otaku yang suka berpendapat,jadi Otaku diluar negri lebih ‘nyaman’ daripada di Indonesia. Remi termasuk salah satunya ,namun sekarang pendatap Remi berubah :lol:


Alasan pendek serta isi yang pendek saja (mumpung Remi sudah lama tidak up-date jurnal).Karena Remi berdomisila di HK ,maka ini alasan dan kondisi Remi saat ini T__T

-Nama

Dari kebanyakan kalau nama memakai kanji .Tapi kalau disini lain lagi,mau kanji,katakana,hiragana,engres semua judulnya diubah jadi bahasa cantonese.

-Otaku

yeehaw = =… Otaku di HK rada sedikit dan juga tidak ada semangat Otaku (bayangkan kalau di-indo,kalau para Otaku bertemu pasti akan ada ‘kegilaan’.Namun Remi akui para cosplayer di HK memang hebat-hebat.

-Festival

ah…ya…acara-acara seperti J-expo dll. Kalau diindo,dimana ada festival jepang,disana akan ada banyak stand-stand, atau toko jalanan.Sedangkan disini,sedikitnya T-T

Hari ini Remi berkunjung ke sebuah acara Jepang,sebenarnya Remi banyak berharap,namun begitu sampai Remi sangat amat kecewa. Ah mungkin Remi akan meninjau diacara yang berikutnya >//<


Sumber : remichan.wordpress.com

Thursday, February 7, 2013

Single Terbaru Takamina yang Berjudul "Jane Doe"





Debut solo Takahashi Minamiseperti yang diumumkan pada hari ke-2 darikonser di Tokyo Dome Agustus laluakan berjudul "Jane Doedan akan menjadi lagu tema untuk drama "Saki" yang dibintangi Nakama Yukie. 




Sumber: melosnomichi.blogspot.com


Diary of Prakerin Part 1



Konichiwa!


Sebelum mulai bacotan tentang catatan prakerin, mau ngasih tau aja ‘Prakerin’ itu maksudnya ‘Praktek Kerja Industri’ yah, takutnya ada yang belum tau dan bertanya-tanya sendiri.. Hehehe..
Mulai masuk bulan ke-2 ( Februari ) kegiatan Prakerin pun di mulai..
Hari ini gw masih ngejalanin tugas pertama yaitu MOS. Tugasnya adalah perkenalan ke semua pegawai dan harus ngumpulin tanda tangan mereka sebanyak 25 orang, berhubung pegawai yg masuk udah di mintain kenalan semua, jadi hari ini nyantai aja. Di kasih waktu 4 hari, tapi hari ini hari ke-3 dan masih dapat tanda tangan 18 orang dan kurangnya masih agak banyak.. hohoho..
Kemarin sore tepatnya hari ke  Prakerin kakak - kakak dari tempatku Prakerin adain semacam gathering gitu. Acaranya mulai dari Jikoushokai ( Perkenalan ) dan "What I feel like to ekspresing". Apa itu "What I feel like to ekspresing" ? Ya semacam ungkapin perasaan kita waktu berada di tempat Prakerin, kurang lebih seperti itulah.. hehehe..
Oke sampai disini aja bacotan tentang Prakerinnya, lain waktu di lanjutin lagi..
See ya..